Bahwa setiap Organisasi Perusahaan/Instansi wajib
mengadakan pencatatan-pencatatan menurut kebutuhannya, yaitu tentang
harta/inventaris dan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan
akuntansi/pembukuan dengan cara sedemikian rupa, sehingga dari pencatatan
pembukuan itu dapat diketahui setiap saat kewajibanya.
Dalam
pembukuan ini, dimana kegiatan Perusahaan/Instansi telah sedemikian kompleks,
peranan Pembukuan dianggap penting namun demikian Pembukuan masih merupakan hal
yang belum banyak dipahami dan dipelajari.
Difinisi
:
Pembukuan adalah
pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian,
pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Pembukuan
biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan. Pembukuan berbeda dengan akuntansi. Proses akuntansi biasanya
dilakukan oleh seorang akuntan. Akuntan
membuat laporan dari transaksi keuangan tercatat yang ditulis oleh ahli
pembukuan. Terdapat beberapa metode umum pembukuan, semisal sistem pembukuan masukan-tunggal dan pembukuan
berpasangan, kedua-dua sistem ini dapat dilihat sebagai pembukuan
"nyata". Setiap proses yang melibatkan pencatatan transaksi keuangan
adalah proses pembukuan.
Ahli pembukuan
Seorang ahli pembukuan, juga dikenal sebagai pencatat
akuntansi atau teknisi Mesin, ialah seseorang yang mencatat transaksi harian
suatu organisasi.[1] Seorang ahli pembukuan biasanya
bertanggung jawab untuk menuliskan "buku harian". Buku harian yang
dimaksud berisikan pembelian, penjualan, penerimaan, dan pengeluaran. Ahli
pembukuan bertanggung jawab untuk memastikan semua transaksi sungguh-sungguh
telah tercatat di dalam buku harian, buku besar pemasok, buku besar konsumen,
dan buku besar umum. Ahli pembukuan memindahkan buku-buku itu ke tingkatan neraca
saldo. Seorang ahli pembukuan menyiapkan rekening
pendapatan dan lembaran
neraca menggunakan neraca saldo dan buku-buku besar yang sudah
disiapkan oleh ahli pembukuan.
Sistem pembukuan
Dua sistem pembukuan yang umum digunakan di dunia usaha dan
organisasi lainnya adalah sistem pembukuan masukan-tunggal dan pembukuan
berpasangan. Sistem pembukuan masukan-tunggal hanya menggunakan akun
pendapatan dan pengeluaran, dicatat terutama di dalam jurnal pendapatan dan
pengeluaran. Pembukuan masukan-tunggal cocok digunakan untuk usaha mikro dan
kecil. Pembukuan berpasangan memerlukan pengeposan (pencatatan) tiap-tiap
transaksi dua kali, menggunakan debit dan kredit.
Sistem masukan-tunggal
Sumber catatan pembukuan primer di dalam pembukuan
masukan-tunggal adalah buku kas, sama dengan daftar rekening koran, tetapi
menempatkan pendapatan dan pengeluaran ke berbagai akun pendapatan dan
pengeluaran. Catatan akun yang terpisah dipelihara untuk kas mungil, status
keterbayaran dan keterterimaan akun, dan transaksi-transaksi yang bersesuaian
lainnya, semisal inventaris
dan ongkos perjalanan.
Pembukuan akun tunggal
Pembukuan sederhana bagi
perseorangan dan keluarga melibatkan pencatatan pendapatan, pengeluaran, dan
neraca terkini di dalam buku catatan kas atau daftar akun pemeriksaan
Sistem berpasangan
Buku harian
Buku harian untuk konteks pembukuan adalah catatan
transaksi keuangan dengan dua ciri, yakni deskriptif (tertib-kejadian) dan
kronologis (tertib-waktu). Buku harian kadang-kadang disebut pula buku
masukan asli (book of original entry). Perincian buku harian harus
dimasukkan secara resmi ke dalam jurnal untuk memudahkan proses penghantaran (posting)
ke buku besar. Buku-buku harian meliputi:
- Buku harian penjualan, untuk mencatatkan semua faktur penjualan.
- Buku harian kredit penjualan, untuk mencatatkan semua nota kredit penjualan.
- Buku harian pembelian, untuk mencatatkan semua faktur pembelian.
- Buku harian kredit pembelian, untuk mencatatkan semua nota kredit pembelian.
- Buku harian kas, biasa dikenal sebagai buku kas, untuk mencatatkan semua dana yang diterima ataupun dikeluarkan. Buku harian kas dapat dibagi ke dalam dua jenis, yakni buku harian penerimaan untuk uang yang diterima, dan buku harian pengeluaran untuk uang yang dikeluarkan.
Buku kas mungil
Buku
kas
mungil adalah catatan pembelian yang relatif sangat kecil
dibandingkan dengan pembelian-pembelian lainnya, biasa dikendalikan oleh sistem
tetap (imprest system). keat qw gk ngerti
Jurnal
Jurnal adalah catatan transaksi
keuangan resmi dan kronologis sebelum angka-angka transaksi tersebut
diakunkan ke dalam buku besar umum sebagai debit
atau kredit. Jika buku harian tidak tersedia,
maka jurnal adalah buku masukan asli, di mana segala transaksi dicatat untuk
kali pertama, oleh karena itulah (untuk alasan teknis) jurnal kadang-kadang
dipandang sama saja dengan buku harian. Jurnal-jurnal khusus meliputi:
penjualan, pembelian, penerimaan kas, pengeluaran kas, dan gaji pegawai. Jurnal
umum adalah catatan masukan yang tidak disertakan ke dalam jurnal lainnya.
Buku besar
Buku besar
(dikenal pula sebagai buku masukan akhir) adalah catatan semua akun,
masing-masing dicatat pada halaman terpisah dengan neracanya. Tidak seperti jurnal yang menampilkan semua transaksi
keuangan tanpa neraca, buku besar mengikhtisarkan nilai-nilai dari
satu jenis transaksi
keuangan per akun, yang menjadi dasar bagi lembaran
neraca dan rekening
pendapatan. Buku besar terdiri dari:
- Buku besar konsumen, untuk transaksi keuangan dengan seorang konsumen (juga disebut buku besar penjualan).
- Buku besar pemasok, untuk transaksi keuangan dengan seorang pemasok (juga disebut buku besar pembelian).
- Buku besar umum (nominal) menyajikan modal, utang, pendapatan, dan pengeluaran.
Daftar perkiraan
Daftar
perkiraan (chart of accounts) adalah daftar semua kode akun
yang dapat disajikan dengan angka, huruf, atau paduan angka dan huruf yang
memungkinkan akun tersebut dapat ditempatkan ke dalam buku besar umum.
Komputerisasi pembukuan
Komputerisasi pembukuan menghilangkan banyak buku-buku
kertas yang digunakan untuk mencatatkan semua transaksi dan biasanya
memanfaatkan pembukuan
berpasangan. Perangkat lunak
komputer mempercepat proses pembukuan.
Tata Buku dan
Akuntansi
Untuk membedakan
pengertian antara tata buku dan akuntansi, mempunyai hubungan erat. Tata Buku
hanya merupakan sebagian kecil dari akuntansi,
yang mencakup kegiatan pencatatan data transaksi perusahaan dengan
cara-cara tertentu. Sebagian besar dari kegiatan ini hanya menyangkut masalah
tulis-menulis saja. Dan karena itulah tidak mengherankan , bila fungsi tata
buku dapat digantikan oleh mesin pembukuan atau komputer.Di lain pihak
pengertian akuntansi begitu luas, mencakup berbagai bidang spesialisasi seperti
telah dijelaskan didepan, akuntansi selain mencakup kegiatan tata buku, juga
mencakup perancangan sistem pencatatan,
penyusunan laporan dan penafsiran informal keuangan. Dalam praktek akuntan seringkali membimbing dan menilai pekerjaan pemegang buku, Oleh karena
itu dalam setiap hal, seorang akuntan harus memiliki tingkat pengetahuan,
pemahaman konsepsi dan keahlian analistis yang tinggi daripada seorang pemegang
buku
Transaksi :
Bahwa yang menjadi obyek
akuntansi adalah transaksi. Yang dimaksud dengan transaksi adalah semua
peristiwa atau kejadian yang mengubah posisi keuangan suatu perusahaan.
Contoh
transaksi:
-
Pembelian barang dagangan
-
Pembayaran gaji pegawai
-
Penjualan barang atau jasa
-
Pelunasan utang kepada Bank
-
Pembelian
keperluan kantor dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar